FKDT Kuningan - Puluhan operator Madrasah Diniyah Takmiliyah ULA ( MDTU) Kecamatan Kadugede Kuningan, berkumpul bukan hanya untuk mengisi data, tapi untuk merajut masa depan pendidikan Indonesia.Senin(25/08) Di Aula Desa Tinggar.
DPAC FKDT Kec.Kadugede bersama dengan Kementerian Agama melalui Seksi PDPONTREN menggelar Pendampingan EMIS (Education Management Information System) sebagai bagian dari strategi memperkuat tata kelola pendidikan berbasis data. Namun lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menjadi ruang refleksi kolektif: sejauh mana data mampu bicara jujur tentang kondisi madrasah diniyah kita?
"Data bukan sekadar angka. Ia adalah wajah dari Diniyah kita. Jika kita salah menampilkan wajah itu, maka kebijakan yang lahir pun bisa keliru," ujar Maman Suryaman,S.Pd sebagai Ketua DPAC FKDT Kadugede di tengah sesi berbagi pengalaman.
EMIS sendiri adalah sistem informasi pendidikan yang menjadi tulang punggung perencanaan, pengambilan keputusan, hingga penyaluran bantuan di lingkungan Kementerian Agama. Maka, keakuratan data di dalamnya sangat krusial.
Perwakilan dari Kepala Seksi PDPONTREN,Romli,SE operator Kabupaten , menegaskan, "Kegiatan ini bukan hanya untuk mengejar tenggat input data. Tapi untuk membangun budaya baru: bahwa data adalah alat perjuangan. Bukan beban administratif."
Dengan pendampingan ini, diharapkan operator tidak hanya lebih terampil secara teknis, tapi juga lebih memahami nilai strategis dari data yang mereka kelola. Karena pada akhirnya, di balik layar dashboard EMIS, ada jutaan siswa yang masa depannya menanti ketepatan kita dalam mencatat.
Sulaeman
Tags
umum