
Subang Cybernasa TV
Subang Selatan memiliki topografi yang berbukit dan bergunung,dengan kawasan hutan yang luas.Hal ini memang meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir bandang, terutama saat musim hujan. Penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Pemerintah Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jabar menggelar Apel Siaga Bencana Alam yang dilaksanakan di depan Kantor Kecamatan Tanjungsiang,Kamis 11 Desember 2025.
Apel siaga bencana ini di hadiri Seluruh stekholder yang meliputi, muspika Kecamatan Tanjungsiang, dinas / intansi, badan, pemdes desa se - Kecamatan Tanjungsiang, Bumd / Bumn, organisasi persatuan / , pemberdayaan keagamaan, kepemudaan masyarakat, sosial politik seluruh lembaga pendidikan sekolah, organisasi kemasyarakatan
( ormas ).
Camat Kecematan Tanjungsiang Rano Syaeful Sudirman, S.STP menegaskan,
Pelaksanaan kegiatan apel siaga bencana ini merupakan bentuk nyata komitmen kita dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi ancaman bencana di wilayah kita.
Kesiapsiagaan harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai aparatur dan garda terdepan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, melalui apel ini saya menegaskan beberapa hal penting:
1. Memperkuat koordinasi lintas sektor.
Pastikan jalur komunikasi antara kecamatan, desa, TNI-Polri, BPBD, Damkar, dan para relawan berjalan efektif. Respons cepat dan terpadu adalah kunci keberhasilan pengurangan risiko bencana.
2. Melakukan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan.
Kepala desa agar selalu memperbarui data titik rawan longsor, rawan banjir, hingga rumah warga yang berpotensi terdampak. Data yang akurat akan memudahkan pengambilan keputusan saat kondisi darurat.
3. Menyiapkan personel dan peralatan yang memadai.
Pastikan peralatan seperti alat komunikasi, kendaraan operasional, alat evakuasi, logistik, hingga kebutuhan pertolongan pertama selalu siap digunakan kapan pun dibutuhkan.
4. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Masyarakat harus mengetahui cara menyelamatkan diri, cara evakuasi, serta memahami tanda-tanda bencana. Budaya sadar bencana harus kita bangun sejak dini, termasuk melalui lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat.
5. Meningkatkan latihan dan simulasi penanganan bencana.
Latihan berkala diperlukan agar seluruh personel tanggap, terampil, dan siap dalam menghadapi situasi darurat. Simulasi juga menjadi sarana memperbaiki sistem komando dan alur penanganan di lapangan.
Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel kecamatan, perangkat desa, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat yang selama ini telah bahu-membahu dalam penanggulangan bencana. Dedikasi dan pengabdian saudara-saudara adalah kekuatan utama yang menjaga keselamatan warga kita.
" Tegasnya.
Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas dalam menghadapi setiap ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Tidak ada yang lebih penting dari keselamatan jiwa manusia.Mari kita bekerja dengan sepenuh hati, mengedepankan kemanusiaan, dan memastikan setiap warga mendapatkan perlindungan. menegaskan," pungkasnya.
Kordinator Tagana Kecamatan Tanjungsiang Acep Nurhidayat mengatakan,"Dengan adanya apel siaga bencana diharapkan ada sinergitas dengan semua sticholder dalam penanganan Bencana di kecamatan tanjungsiang," paparnya.
Hal nada sama apa yang di katakan Endang H
Gelar pasukan kesiap siagaan bencana alam di Kecamatan Tanjung Siang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan respons dalam menghadapi potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, atau cuaca ekstrem. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana."Pungkasnya
Oki Haidar Syah





