Subang - Bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) AL - Marom yang beralamat Kp.Babakan Peundeuy Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Jawa Barat,pada saat ini kondisi fisiknya sangat memprihatinkan, pasalnya ruangan kelas sudah tidak layak pakai,atap pada bocor,serta tembok dinding sudah pada lapuk,dan bagian belakang MI sudah pada hancur sehingga atapnya di topang dengan bambu sangat tidak layak untuk kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) takut bangunan ambruk,hal ini terungkap disaat Cybernasa.com / Metro Lima News bersilaturahmi ke MI AL- Marom, Jumat 03/10/2025.
Kamad MI AL-Marom Rosyi'ah,S.Ag saat di temui Cybernasa menuturkan,
"MI Kami dibangun sejak tahun 1962 dan terjadi perubahan tahun 1981 dari MD menjadi MI,pada tahun 2000 mendapat bantuan DAK Pemda,dan Perjalan Perubahan Sekolah Rehab Ringan pada tahun 2002." Ucapnya.
Masih tutur Kamad MI AL-Marom,"Jumlah siswa pada saat ini sangat minim kurang 20 orang pasalnya keadaan sarana dan prasarana sangat tidak memadai,hal ini menjadi kendala bagi orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke MI AL- Marom yang keberadaannya sekarang sangat memprihatinkan.
Struktur bangunan sejak tahun 1981 tak banyak perubahan sekitar tahun 2002 pada waktu itu masuk sekolah ada 3 ruang kelas sejak itu tidak banyak perubahan hingga kini."
Lebih lanjut Kamad MI AL- Marom mengatakan,"sejak tahun 2002 MI ini sampai sekarang tak tersentuh bantuan pemerintah baik Kemenag maupun Dinas Pendidikan." Ucapnya.
Menurut Kamad AL- Marom mengatakan pada tahun 2022 saat Kamad Pak Oding terjadi musibah longsor menimpa MI AL- Marom di bagian belakang MI,sehingga MI ini sampai sekarang keadaannya terbengkalai dan tidak layak pakai,cetusnya.
Pada hari Sabtu malam Minggu, tanggal 12 November 2022 sekitar pukul 21.30 WIB, telah terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah sekitar MIS AL-MAROM.
Derasnya curah hujan mengakibatkan longsor di bagian atas saluran air tersumbat karena tertahan material batuan longsor.
Kondisi ini menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga meluap ke arah tembok sekolah dan menimbulkan longsor besar yang menimpa bangunan sekolah dan mengakibatkan kerusakan yang cukup mengganggu aktivitas.
Peristiwa ini menjadi perhatian bersama karena menyangkut keamanan lingkungan sekolah dan kenyamanan proses belajar mengajar.
Guna meringankan beban akibat musibah tersebut, MIS AL-MAROM mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama berupa dana Bazis sebesar Rp3.000.000,- yang secara langsung diserahkan oleh Bapak Kemenag bersama Ibu Finy.
Bantuan tersebut digunakan untuk operasional pembersihan dan pembuangan material longsor yang menumpuk di sekitar sekolah dan perbaikan mebeler yang terkena longsor,supaya akses dan lingkungan sekolah dapat kembali normal.
Selain itu, perhatian juga datang dari pihak PUPR yang memberikan bantuan berupa pengerjaan perbaikan tembok sekolah.
Proses perbaikan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2022, dengan tujuan memperkuat struktur bangunan serta mencegah terjadinya kerusakan serupa apabila hujan deras kembali mengguyur wilayah sekolah.
Dengan adanya bantuan dan perhatian dari berbagai pihak,MIS AL-MAROM dapat segera melakukan penanganan darurat dan pemulihan kondisi sekolah."paparnya.
Kamad melanjutkan,saya sebelum bertugas di AL- Marom sebagai guru di wilayah Legon Kulon Pantura,dan sekitar 2022 saya pindah ke AL- Marom juga sebagai guru,dan sekitar Juli tahun 2023 saya ditetapkan sebagai Kamad MI AL- Marom,
Sejak saya ditetapkan Kamad MI AL- Marom saya bertugas bersama para guru berstatus GBPNS yang berjumlah 7 orang guru.
Sekarang Kami dari pihak MI- AL - Marom beserta masyarakat ,warga sekolah diantara Ketua Yayasan dan Pengawas serta komite berharap,khususnya Bupati Subang Kang Rey meninjau MI Kami dan membantu pembangunannya.
Dalam kesempatan tersebut tidak ketinggalan Kamad MI AL- Marom mengatakan seandainya MI Kami telah memadai sarana dan prasarananya kemungkinan besar jumlah murid akan bertambah lagi,karena pada saat ini kondisinya tidak layak pakai takut disaat KBM terjadi musibah bangunan ambruk,jelas hal ini menjadi kendala bagi para orang tua murid menyekolahkan
di MI AL- Marom,tegasnya.
Diakhir pembicaraan Kamad MI AL- Marom Rosyi'ah S.Ag,mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan proposal ke berbagai pihak,disayangkan sampai kini belum ada realisasinya.
"Dengan kondisi MI Kami sekarang yang betul - betul memprihatinkan di minta pemerintah Kabupaten Subang khususnya Bupati Subang,Kang Rey untuk menurunkan bantuan pada MI AL-Marom,karena walaupun kami di bawah naungan Kemenag atau ranah Kemenag dan SD di bawah naungan Dinas pendidikan,serta mengingat MI AL - Marom berada di lingkungan Kabupaten Subang."Pungkasnya.
Menyikapi keberadaan MI AL- Marom yang sangat memperihatinkan,tim investigasi Cybernasa.com / Metro Lima News berharap Pemerintah Kabupaten Subang menurunkan dana bantuan untuk pembangunan secepatnya,dan Kemenag Jangan Tutup Mata
Mengingat Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga pendidikan dasar berbasis agama Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia. MI mengajarkan pengetahuan umum dan agama secara seimbang kepada siswa.
Dan masalah sarana serta prasarana yang menjadi kendala di MI AL- Marom karena sekarang keberadaannya sangat memprihatinkan,sudah pada lapuk baik tembok maupun bagian atapnya.Apalagi bagian belakang MI yang sangat hancur sudah di topang kayu dan bambu,sehingga riskan untuk dibpergunakan akibat kena longsor dulu.
Kami mohon semua pihak baik Kemenag maupun Bupati Subang Kang Rey memberikan solusi terobosan untuk menurunkan bantuan berupa hibah operasional untuk sekolah atau madrasah swasta,yang dapat bersumber dari APBD untuk pembangunan demi menciptakan putra putri berkualitas dan berkuantitas yang didasari pendidikan agama,karena MI merupakan lembaga pendidikan dasar berbasis agama Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia.
*** Asep Nasa