SUBANG – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. menerima audiensi jajaran Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI) yang dipimpin oleh Direktur Saemaul Foundation Indonesia Office, Mr. Seunghoon Hong, di Ruang Rapat Bupati II, Kamis (8/5/2025). Audiensi ini merupakan bagian dari agenda Ekspos Program Desa Percontohan Saemaul Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy.
Dalam sambutannya, Mr. Hong menyampaikan apresiasi atas terpilihnya kembali Bupati dan Wakil Bupati Subang. Ia menjelaskan bahwa saat ini fokus program YGSI berada di Desa Wantilan, dengan kegiatan utama berupa pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang mengedepankan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan Zero Waste. Ia berharap persoalan sampah bisa diselesaikan langsung di tingkat desa.
“Pemasukan kami berasal dari iuran member sebesar Rp10.000 per bulan. Namun, biaya operasional masih berat. Kami berharap Pemda bisa membantu untuk mendukung keberlangsungan program,” ungkap Mr. Hong.
Koordinator YGSI Wantilan, Rahmat, menambahkan bahwa volume sampah di Desa Wantilan mencapai 7.000 kg per hari. Namun kapasitas armada pengangkutan sangat terbatas. Saat ini hanya tersedia dua unit cator dan satu dump truck, sementara idealnya dibutuhkan delapan cator. Ia juga menjelaskan bahwa program ini awalnya diprakarsai oleh Karang Taruna, dan selama ini dibina oleh DLH, DPMD, serta Bagian Kerja Sama.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Subang H. Agus Masykur Rosyadi menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung penuh program Desa Percontohan Saemaul Wantilan. Ia menyampaikan bahwa bagi desa yang memiliki TPS3R, terdapat kemungkinan untuk mendapatkan dukungan anggaran operasional yang dapat diusulkan melalui perubahan anggaran daerah.
“Saya akan usulkan ke Pak Bupati agar dukungan untuk operasional ini bisa masuk dalam anggaran perubahan. Untuk armada, akan ditambah satu dari DPMD, satu dari YGSI, dan ke depan akan terus dikembangkan,” tegas Kang Akur.
Ia juga meminta dinas teknis terkait agar turut membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, serta menegaskan pentingnya menjaga kerja sama yang telah terbangun antara YGSI, Pemkab Subang, dan Pemerintah Korea Selatan.
“Kerja sama ini sudah sangat membantu Subang. Tolong jaga dan terus bangun kemitraan ini. Sampaikan salam kami kepada Wali Kota Gimcheon dan Gubernur Gyeongsangbuk-do,” ucapnya.
Turut hadir dalam audiensi tersebut jajaran pengurus YGSI, perwakilan perangkat daerah terkait, Camat Cipeundeuy, serta Kepala Desa Wantilan.
*Tentang Program Desa Percontohan Saemaul Wantilan*
Program Desa Percontohan Saemaul Wantilan merupakan bagian dari kerja sama Sister City antara Pemerintah Kabupaten Subang dan Pemerintah Kota Gimcheon, Korea Selatan, yang terjalin sejak tahun 2014. Hubungan ini terbangun berkat peran Mr. Kim Hyeonsu, warga Kota Gimcheon yang menetap di Subang dan menjembatani kemitraan antar daerah.
Sebagai implementasi kerja sama, Saemaul Foundation melalui YGSI mulai melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Subang sejak tahun 2016. Setelah berhasil menjalankan program di Desa Tanjungwangi selama lima tahun (2016–2021), kini program dilanjutkan di Desa Wantilan yang memasuki tahun keempat dan direncanakan berlangsung hingga tahun 2026.
Program ini memiliki fokus pada tiga bidang utama
• Program lingkungan: pengelolaan sampah berbasis 3R dan Zero Waste
• Program peningkatan pendapatan: melalui sektor peternakan dan pertanian
• Program peningkatan kapasitas SDM: pelatihan dan penguatan masyarakat desa
Tags
umum