FPKP : Kemana Suara DPRD Kab. Subang Sekarang Ini ? Haruskah Satu Napas Eksekutif Dan Legislatif?





Subang Cybernasa.com : 
Forum Pemantau Kebijakan Publik Subang Selatan ( FPKP ),Bersuara
Teu cara keur harayangna jadi Dewan geus jadi mah kawas gaang katincak ?Red Sunda/Sepi 

Hampir senada  ungkapan publik menyoroti kinerja DPRD Kab Subang yang terkesan tidak  aspiratif menyuarakan aspirasi masyarakat dan hampir suaranya hilang bak di telan bumi ? 

PR" Untuk DPRD ? 
Di tengah isu  tentang efisiensi atau pemangkasan anggaran banyak publik yang tidak mencerna secara positif dengan hal itu,apa yang di hemat nya?

 Tujuannya apa efesiensi atau Pemangkasan anggaran tersebut ? 
Apa pemangkasan nya dari anggaran Eksekutif ( para SKPD) atau anggaran dari Legislatif ? 


Jangan sampai  ada perbedaan  pesan  pemerintah salah komunikasi harus satu napas antar pemerintah Daerah ( Pemda  ) dengan Legislatif ( DPRD), agar utuh,obyektif pesan yang di Terima oleh publik.

Akhir -  akhir ini Anggota DPRD Provinsi menolak terkait Efesiensi Anggaran. Kenapa penolakan tersebut  tidak di bahas dalam agenda khusus di parlemen dengan melibatkan Fraksi - Fraksi dan Komisi - Komisi DPRD ? 

Ekspresinya atau tanggapannya  lebih memilih melalui media tiktok anggota DPRD  propinsi ini? Apa reaksi warga atau netizen? Terkait sikap anggota DPRD yang menolak  efesiensi anggaran Hibah ?



Warga Jawa Barat setuju efisiensi anggaran dana hibah  untuk ditunda di tahun 2025.

Berbeda sikap  politik dan pandangan dari anggota DPRD  Provinsi ini,
dinilai tidak elegan,profesional dan 
Terkesan menggiring opini  dan propokatif terkait efesiensi anggaran Dana Hibah? 

Opini masyarakat lebih setuju jika pemangkasan anggaran dana Hibah yang di lakukan oleh Gubernur untuk di tunda dulu di tahun 2025,
 karena di nilai anggaran dana hibah tidak adil yang mendapatkannya hanya lembaga yang punya akses politik? 
dan punya akses dengan pejabat Di Pemprop jabar ? 



Mudah - mudahan  DPRD Kab. Subang  Aspiratif (pro rakyat) Seirama,sejalan 
dengan kebijakan Bupati Kabupaten Subang.

Dengan program infrastuktur jalan di Kabupaten Subang  jadi prioritas utama tahun anggaran  2025 / 2026,sekarang ini lagi dan sedang di laksanakan  pekerjaan hotmix  di beberapa ruas jalan di daerah Kabupaten Subang.

Isu tentang ketenaga kerjaan yang identik dengan pungli" Harus jadi catatan DPRD dan Bupati Kang Rey yang krusial sekali 
Isu lingkungan hidup yang berdampak pada rusaknya ekosistim  dan buruknya tata kelola dan lemahnya penegakan hukum di Kabupaten Subang 
dan harus di cari solusi dan aksi,tentang BANK EMOK yang sudah merusak kehidupan dan perekonomian  sosial masyarakat kita.

Kami butuh wakil rakyat yang sejalan dengan kebijakan Bupati dan Gubernur Jawa Barat untuk merubah mind set warga masyarakat Kab.Subang  
agar paham dan mengerti apa yang sekarang di lakukan oleh kebijakan pemerintah ( Bupati ),atau Gubernur    benar - benar harus satu napas dengan DPRD,Sepanjang kebijakan itu bertujuan untuk kesejahteraan rakyatnya,bukan untuk golongan tertentu ? 



Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan representasi rakyat,
kenapa terkesan antara rakyat dan DPRD"  ada jarak dan pembatas ?

Padahal kami yang punya daulat,DPR hanya wakil rakyat ? Maap buang jauh DPRD  terkesan mempunyai watak " D enam  ( 6 ) yang artinya Datang ,Duduk  Dengar Diam Damai Duit ? 

Publik sangat sulit  untuk menyampaikan aspirasinya  jangankan ketemu,di telpon juga tidak pernah di respon. Sangat menyayangkan sekali kalau benar seperti itu ? 

Kendati ada RESES  tetap publik sulit untuk sampaikan aspirasi,
apa harus Reformasi politik  kalau melihat kepadanya seperti ini ? 

Padahal duduknya di kursi singgasana menjadi Dewan,bukan datang dari wangsit ing dewata, melainkan dari daulat kami yang memilih,apa yang harus di sombongkan ? 

Dimana nurani anda sebagai DPRD menyikapi persoalan ini ? 

Penulis Oki Haidar Syah / ( Anggota FPKP) Subang Selatan



Previous Post Next Post

Contact Form