Sekda Subang Hadiri Tahapan Verifikasi dan Validasi KIJB 2025, Apresiasi Inovasi Sabun Nanas Tsanawiyah Satu dari MTsN 1 Subang




SUBANG - Sekretaris Daerah Kabupaten Subang H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., menghadiri kegiatan Tahapan Verifikasi dan Validasi Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2025 yang dilaksanakan di MTsN 1 Subang, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BP4D Kabupaten Subang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang, panitia dan tim juri KIJB Provinsi Jawa Barat, serta jajaran guru dan peserta didik MTsN 1 Subang.

Dalam sambutan selamat datangnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang, Dr. H. Badruzaman, S.Ag., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan karena salah satu satuan pendidikan di bawah naungan Kemenag dapat menjadi bagian dari ajang bergengsi ini. “Kami bersyukur bisa menyambut langsung tim verifikasi dan validasi KIJB 2025. MTsN 1 Subang terus melakukan perbaikan dan pengembangan, dan inovasi yang ditampilkan kali ini merupakan karya terbaik dari peserta didik kami yang telah beberapa kali dipamerkan dalam berbagai eksibisi,” ujarnya.



Kepala BP4D Kabupaten Subang, Iwan Syahrul Anwar, S.STP., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Subang yang tahun ini kembali menunjukkan kiprahnya di tingkat Jawa Barat. “Kami berterima kasih kepada Pak Sekda yang menyempatkan hadir. MTsN 1 Subang menjadi salah satu andalan Subang di ajang KIJB. Dari enam inovasi yang diajukan tahun ini, dua berhasil menembus tiga besar, yaitu Apo Desa Mayangan dan Sabun Nanas Tsanawiyah Satu (Sanatsu),” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proses kompetisi ini ditempuh cukup panjang dengan pendampingan yang melibatkan peneliti dari BRIN dan Politeknik Negeri Subang. “Tahun sebelumnya Subang menembus 25 besar. Kini kita masuk tiga besar, dan salah satu inovasinya, Sanatsu, sudah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HAKI) ke Kementerian Hukum dan HAM. Ini bukti komitmen Pemkab Subang untuk melindungi inovator lokal,” ujarnya.



Perwakilan panitia KIJB dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iin Raseptina, turut mengapresiasi capaian Subang. “Selamat kepada kepala sekolah dan seluruh tim inovator. Tahun ini KIJB untuk pertama kalinya menambah kategori sekolah, dan MTsN 1 Subang berhasil menempati posisi tiga besar. Semoga inovasi ini dapat membawa nama baik daerah dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain,” katanya.

Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang yang akrab disapa Kang Asep tersebut menegaskan bahwa Pemerintah Daerah mendukung penuh upaya penguatan ekosistem inovasi di setiap sektor. “Inovasi Sanatsu sudah didaftarkan HAKI, ini bagian dari komitmen kami melindungi karya anak Subang. Kabupaten Subang tengah bergerak dari agraris bertambah juga di sektor industrial, dan inovasi seperti ini penting agar kesenjangan antar sektor bisa dijembatani. Mari kita buktikan bahwa Subang bisa menunjukkan yang terbaik di ajang KIJB,” tegasnya.


Ditemui dalam kesempatan tersebut, Kepala MTsN 1 Subang, H. Jijib Mujiburohman, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa inovasi Sabun Nanas Tsanawiyah Satu merupakan wujud kreativitas peserta didik yang berakar dari potensi Kabupaten Subang. “Alhamdulillah, kami menjadi juara di tingkat kabupaten dan kini masuk 18 besar di tingkat provinsi. Sanatsu adalah sabun ramah lingkungan berbahan limbah kulit nanas, karena Subang terkenal sebagai kota nanas. Kami optimis bisa menjadi juara di tingkat Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Pembimbing inovasi, Yeyet Rosmiati, bersama tiga siswi peneliti muda, Queeni Alimah Goni Zalzalali Wal Ikrom, Windi Rahma Ayu, dan Ajeng Naura Istiqomah, menjelaskan bahwa Sanatsu merupakan sabun cuci tangan praktis non-alkohol yang memanfaatkan ekstrak kulit nanas. “Kulit nanas direbus, disaring, lalu ekstraknya dicampur dengan bahan alami untuk dijadikan sabun cair dan sabun kertas. Produk ini sudah dipasarkan di koperasi sekolah, dengan harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp16.000,” ujar ketiga peneliti tersebut kompak.

Selain itu, Yeyet Rosmiati selaku pembimbing menambahkan bahwa inovasi ini juga bagian dari upaya madrasah dalam mendukung ekonomi sirkular dan kesadaran lingkungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa madrasah juga bisa berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan verifikasi dan validasi ditutup dengan sesi peninjauan langsung oleh tim juri KIJB Jawa Barat terhadap proses pembuatan Sabun Nanas Tsanawiyah Satu (Sanatsu). Diharapkan dua inovasi unggulan Kabupaten Subang, Apo Desa Mayangan dan Sanatsu, dapat mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi serta menjadi model inovasi berkelanjutan di masa mendatang. (Metalia/DOKPIM).
Previous Post Next Post

Contact Form